⚠️ Halaman ini membutuhkan JavaScript untuk tampil dengan benar. Mohon aktifkan JavaScript di pengaturan browser Anda.

Cara Mempercepat Website dengan Metode Cache

Cache adalah tempat penyimpanan sementara untuk data website pada browser. Salah satu cara untuk meningkatkan kecepatan website adalah dengan menggunakan cache.

Daftar isi

Apa Itu Cache?

Cache adalah tempat penyimpanan sementara data website di perangkat pengunjung. Saat seseorang pertama kali mengunjungi situs Anda, browser akan menyimpan file-file seperti gambar, CSS, dan JavaScript. Saat mereka kembali, browser tidak perlu mengunduh file-file tersebut lagi, cukup mengambil dari cache, sehingga website jadi lebih cepat.

Jenis-Jenis Cache

  1. Browser Caching: Aturan yang memberitahu browser berapa lama file harus disimpan.
  2. Server Caching: Server menyimpan salinan halaman yang sudah jadi, jadi tidak perlu memprosesnya ulang.
  3. CDN (Content Delivery Network): Jaringan server yang tersebar di banyak lokasi untuk mengirimkan file dari server terdekat.

WordPress

Di WordPress, cara terbaik untuk mengimplementasikan cache adalah dengan menggunakan plugin. Berikut adalah beberapa plugin caching populer:

  • WP Rocket: Plugin premium yang mudah digunakan dan sangat efektif.
  • W3 Total Cache: Plugin gratis dengan banyak opsi konfigurasi lanjutan.
  • LiteSpeed Cache: Plugin yang dioptimalkan untuk server LiteSpeed dan sangat kuat.

Blogspot 

Tambahkan meta tag ini di dalam tag <head> file HTML blogspot Anda. Kode ini digunakan untuk mengatur durasi cache halaman HTML itu sendiri. Ini tidak akan berlaku untuk aset-aset eksternal seperti gambar, file CSS, atau JavaScript yang dimuat secara terpisah.

<meta http-equiv="Cache-Control" content="max-age=31536000" />
<meta http-equiv="Expires" content="Sun, 02 Aug 2026 00:00:00 GMT" />
  • Cache-Control: Memberi instruksi kepada browser untuk menyimpan cache selama 31.536.000 detik (kurang lebih 1 tahun).
  • Expires: Mengatur tanggal kedaluwarsa dokumen secara spesifik.

Netlify

Jika website Anda di-hosting di Netlify, Anda dapat menggunakan file netlify.toml untuk mengatur header cache. Tempatkan kode ini di root folder proyek Anda.

# Atur cache untuk file statis seperti gambar, CSS, dan JavaScript selama 1 tahun.
[[headers]]
  for = "/*.(css|js|jpg|jpeg|png|gif|webp|svg|ico|woff|woff2|eot|ttf|otf)"
  [headers.values]
    Cache-Control = "public, max-age=31536000, immutable"

# Pastikan file HTML tidak dicache agar konten selalu terbaru.
[[headers]]
  for = "/*.html"
  [headers.values]
    Cache-Control = "no-cache, must-revalidate"

Apache

Jika website Anda menggunakan server Apache, Anda bisa menambahkan kode ini ke file .htaccess di root folder. Pastikan modul mod_expires diaktifkan di server Anda.

<IfModule mod_expires.c>
  ExpiresActive On
  # Atur masa kedaluwarsa untuk file statis menjadi 1 tahun.
  ExpiresByType image/jpg "access plus 1 year"
  ExpiresByType image/jpeg "access plus 1 year"
  ExpiresByType image/gif "access plus 1 year"
  ExpiresByType image/png "access plus 1 year"
  ExpiresByType image/webp "access plus 1 year"
  ExpiresByType text/css "access plus 1 year"
  ExpiresByType application/javascript "access plus 1 year"
  ExpiresByType font/woff "access plus 1 year"
</IfModule>

Comments